Posts Subscribe comment Comments

Business

Senin, 15 Juli 2013

Bulan Ramadan

Cinta adalah kekuatan yg mampu

mengubah duri jadi mawar

mengubah cuka jadi anggur

mengubah sedih jadi riang

mengubah amarah jadi ramah

mengubah musibah jadi muhibah.



Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang

sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.



Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam

hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw :



"hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang

terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar".

Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber

dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud

dengan dasar niat yang beraneka rupa.

Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan.

Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun.

Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan.

Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.



Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki

ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam

berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa

saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan

karena menggapai ridha-Nya.



Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah

tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana

mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat

cintanya kepada Allah.

(Al-Baqarah: 165)



Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah

Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.

(Ali Imran: 31)



"Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci

karena Allah."

(HR. At Tirmidzi)

0 komentar:

Posting Komentar

Footer Right