Lupakah kita anak umpama
sehelai kain putih yang dicorakkan dengan agama
dihias moral dalam dada.
Lupakah kita anak bukan kain putih untuk dikapan
sebelum ajalnya tiba
Lupakah kita akan pesan ibu dan bapa
buat baik berpada-pada
buat jahat jangan sekali
Lupakah kita kini kita telah dewasa
adakah ibu kita mencubit hingga terluka
ayah mencucuh api sehingga kudis menjadi buta
malah kita masih lagi bernyawa.
Lupakah kita syurga dan neraka pegangan kita
hari kiamat menjelang juga
jangan mudah berasa selesa
janji Tuhan itu pasti
hanya kita maha pelupa
setiap dosa pasti diseksa.
BAWAH KIRI
Widgeo
Footer Left
Traffic Site
Entri Populer
-
Super Blog Pedia Lowongan Penerimaan CPNS 2013 Segera Dibuka Posted: 15 Aug 2013 11:12 AM P...
-
Bila mencintaimu hanyalah mimpi, maka aku tak ingin bangun selamanya... Jika mencintaimu adalah kutukan bagiku, maka aku rela ...
-
Menertawakan masalah org lain itu mudah. Menertawakan masalah diri sendiri? Hanya org hebat yg bisa. Jika kamu membiarkan rasa takut tumb...
-
1. Perjalanan hidup ini masih panjang. Masih banyak keajaiban-keajaiban yang akan terjadi dimasa depan. Saat hati terluka, itu tanda untu...
-
Waktu kujumpa Dan tanganmu dalam genggamanku Seraya mengucap lirih namamu Kau ucap sebuah nama Tatapan yang penuh arti Menggambarkan keindah...
-
1. Cinta membuat diri kita merindukan. Rindu membuat kita tetap mencintainya walau dipisahkan jarak. 2. Rindu tidak hanya muncul karena ja...
-
Dear guys,, aku lg butuh tempat curhat.. jujur saat ini aku bener2 ga punya temen,, mau tau kenapa? karena cowokku. dulu waktu aku awal jadi...
-
Memahami perasaan cewek perlu cara dan metode yang tepat, karena hal ini sangat sulit. Tapi jika kamu sudah terbiasa, maka selanjutnya aka...
-
Memang, mengurung diri ataupun menangis berhari-hari di dalam kamar itu hal yang sering dilakukan oleh para wanita ketika putus cinta. Mem...
-
Ketika seseorang yang sangat berarti pergi, jangan terus bersedih. Kamu akan kehilangan dirimu dan lupa bahwa kamu juga sangat berarti. Hid...
Business
Minggu, 13 Juni 2010
PERJUMPAAN
Waktu kujumpa
Dan tanganmu dalam genggamanku
Seraya mengucap lirih namamu
Kau ucap sebuah nama
Tatapan yang penuh arti
Menggambarkan keindahan
Dengan sorot mata penuh makna
Yang saat itu aku tak mengerti
Tersipu kadang
dengan tangan gemetar
Kulepas dari genggamanku
Dan kusudahi detik itu
Dengan membawa makna
dan sejuta arti.
Dan tanganmu dalam genggamanku
Seraya mengucap lirih namamu
Kau ucap sebuah nama
Tatapan yang penuh arti
Menggambarkan keindahan
Dengan sorot mata penuh makna
Yang saat itu aku tak mengerti
Tersipu kadang
dengan tangan gemetar
Kulepas dari genggamanku
Dan kusudahi detik itu
Dengan membawa makna
dan sejuta arti.
Demi Waktu
Tidak cepat atau lambat
Karena menit dan jam
Menggeletak di meja
Tangan gaib mengubah jarum-jarumnya
Berputar kembali ke-0
Waktu bagi salju
Membeku di rumputan
Selagi kaulakukan perjalanan.
Karena menit dan jam
Menggeletak di meja
Tangan gaib mengubah jarum-jarumnya
Berputar kembali ke-0
Waktu bagi salju
Membeku di rumputan
Selagi kaulakukan perjalanan.
Pergi Ke Langit
Bagi yang merindukan
Tuhan menyediakan
Kereta cahaya ke langit
Kata sudah membujuk
Bumi untuk menanti
Sudah disiapkan
Awan putih di bukit
Berikan tanda
Angin membawamu pergi
Dari pusat samudera
Tuhan menyediakan
Kereta cahaya ke langit
Kata sudah membujuk
Bumi untuk menanti
Sudah disiapkan
Awan putih di bukit
Berikan tanda
Angin membawamu pergi
Dari pusat samudera
SEBELUM KU PERGI
SEBELUM KU PERGI
INGINKU MILIKI SEMUA
HATI KUDUS MANJA
SEORANG INSAN
BERNAMA PEREMPUAN
AGAR SETIA SEPANJANG ZAMAN
SEBELUM KU PERGI
HARAP DAPAT KUHIRUP
PEMBERIAN KEMAAFAN
PENAMAT SALAM
MELABUH TIRAI
SATU PERHUBUNGAN
SEBELUMKU PERGI
INGINKU TERUS MENYAYANGI
INGINKU MILIKI SEMUA
HATI KUDUS MANJA
SEORANG INSAN
BERNAMA PEREMPUAN
AGAR SETIA SEPANJANG ZAMAN
SEBELUM KU PERGI
HARAP DAPAT KUHIRUP
PEMBERIAN KEMAAFAN
PENAMAT SALAM
MELABUH TIRAI
SATU PERHUBUNGAN
SEBELUMKU PERGI
INGINKU TERUS MENYAYANGI
SEBELU
SEBELUMKU PERGI
KUTABUR BUNGA IMPIAN
SEGENAP DERAP KENANGAN
BAUNYA MENGASYIKKAN
HIDANGAN RINDU BERTANDANG
MEMBASUH BERIBU KESEDIHAN
SEBELUMKU PERGI
KU TADAH BEKAS – BEKAS KELUKAAN
MENGUMPUL CALAR PERASAAN
DI SETIAP RUANG
MERAH PEKAT KEHITAMAN
PEDIH,DUKA KESAKITAN
BEKAL MEMORI MENDATANG
KUTABUR BUNGA IMPIAN
SEGENAP DERAP KENANGAN
BAUNYA MENGASYIKKAN
HIDANGAN RINDU BERTANDANG
MEMBASUH BERIBU KESEDIHAN
SEBELUMKU PERGI
KU TADAH BEKAS – BEKAS KELUKAAN
MENGUMPUL CALAR PERASAAN
DI SETIAP RUANG
MERAH PEKAT KEHITAMAN
PEDIH,DUKA KESAKITAN
BEKAL MEMORI MENDATANG
Langganan:
Postingan (Atom)