Posts Subscribe comment Comments

Business

Rabu, 25 Mei 2011

Teriakan Jarak Hati


Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya,
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia
akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?" Seorang
murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan
menjawab, "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan
kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya
justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak?
Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira
benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satu pun
jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata, "Ketika
dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak
antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara
fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai
jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun
anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula
mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang
ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena
itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan, "Sebaliknya, apa yang terjadi
ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya
tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang
keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus
apa pun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu
jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil
memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat
dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. "Karena
hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada
akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah
pAndangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami
apa yang ingin mereka sampaikan."
Sang guru masih melanjutkan, "Ketika Anda sedang dilanda
kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi
hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan
jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak
mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang
bijaksana. Karena waktu akan membantu Anda."

Hapuskan Air Mataku


Rabbi.... Lihatlah air mata ini menetes lagi
Butirannya meluncur deras melalui gundukan pipiku yang lusuh
Mataku lembab ... sajadahku basah

Sesungguhnya aku sudah lelah menangis
Air mataku telah terkuras
Bahkan mengering
Tapi saat ini air mata itu mengalir lagi
Bercerita tentang duka hidup yang kini menghantui

Setiap tetesannya begitu berat terasakan
Setiap tetesannya menyayatkan luka yang teramat perih
Dadaku berdegup kencang
Jiwaku terguncang
Bahkan fikirku tak sanggup bekerja tenang

Setiap detik kucoba menghapuskan tetesannya
Agar dia terhenti dan tak mengalir lagi
Namun tak mampu jua
Ia terus mengalir
Bahkan semakin deras.

Tuhan.... tolong hapuskan air mataku
Tiada satu dapat melakukannya
Bahkan zikirku pun tak mampu
Tidak juga lafaz Qur’anku

Tuhan.... tolong hapuskan air mataku
Hanya Kau yang sanggup melakukannya
Dari derita ini
Dari dalamnya dosa
Hanya Engkau yang kuasa
Menghapuskan setiap tetes air mata....
Menghapuskan setiap tetes air mata....

Bunga Terakhir


Kaulah yang pertama menjadi cinta
Tinggalah kenangan
Berakhir lewat bunga
Seluruh cintaku untuknya...

Bunga terakhir...
Kupersembahkan kepada yang terindah
Sebagai satu tanda cinta untuknya

Bunga terakhir...
Menjadi satu kenangan yang tersimpan
Takkan pernah hilang 'tuk selamanya
Oh... ho...

Betapa cinta ini sungguh berarti
Tetaplah terjaga
Selamat tinggal kasih
Ku telah pergi selamanya...

Bunga terakhir...
Kupersembahkan kepada yang terindah
Sebagai satu tanda cinta untuknya

Bunga terakhir...
Menjadi satu kenangan yang tersimpan
Takkan pernah hilang 'tuk selamanya
Oh... ho...

Kiat Sukses Jadi Orang Tua


Menjadi orang tua adalah sesuatu yang menyenangkan tetapi juga membosankan. Jika Anda belum bisa memahaminya, kesalahan terbesar pada anak akan menjadi mempengaruhi kesempatan tumbuh dan berkembang. Sebagian besar orang tua tahu menjadi orang tua itu membutuhkan pengorbanan besar dan kerja keras dengan sedikit kemenangan.

Tetapi di balik pengorbanan ada banyak penghargaan, kebanggaan, kehangatan dan kasih sayang yang diberikan anak-anak. Hal terpenting adalah jangan biarkan perilaku yang salah terlibat dalam hubungan dengan mereka.

Kadang-kadang orang tua tidak mau ambil pusing dengan melepaskan anak-anak bermain diluar atau membiarkannya asyik di depan televisi. Ini adalah menyia-nyiakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan mereka.

Berikut beberapa prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk membantu menikmati menjadi orang tua dan memiliki hubungan yang lebih erat dengan anak-anak:

- Berikan penghargaan atas perilaku yang benar dan jangan menghakimi jika berbuat salah. Dengan melakukan ini, Anda akan menanamkan pada anak bahwa perilaku baik dapat diterima sebaliknya tidak.

- Selalu pikirkan sebelum berbicara dengan mereka. Katakan apa yang Anda maksud dan ikuti apa yang dikatakan dengan model peran prilaku yang benar.

- Ketika anak dapat memperkirakan bagaimana Anda bereaksi dalam suatu situasi, ini akan memberikan mereka referensi visual bagiamana mereka harus bersikap.

- Besarkan anak-anak menjadi sukses. Bawa mereka untuk mengerti bahwa sukses itu membutuhkan usaha. Dorong mereka dengan menunjukkan mereka bahwa Anda memiliki keyakinan dan kepercayaan pada mereka.

- Ketika Anda memberitahukan aturan terlebih dahulu, akan lebih mudah mengantisipasi masalah yang mungkin muncul.

- Menghukum atas perilaku yang salah mugkin diperlukan sewaktu-waktu. Tujuannya untuk mengajarkan mereka bagaimana membuat keputusan dan selalu mempertimbangkan kalau ingin berbuat.

- Berikan suasana keluarga yang sehat dan menyenangkan. Tekankan kekuatan Anda dan bicara tentang tujuan Anda. Terima setiap kelemahan orang lain. Ini cara Anda akan belajar membangun kepercayaan dan anak Anda akan datang kepada Anda dengan masalah mereka.

Sepuluh Wasiat Untuk Istri


Nabilah

Istri memegang peranan yang sangat penting dalam istana keluarganya. Maka ia dituntut untuk memahami peranan tersebut lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga. Berikut ada beberapa wasiat untuk mereka yang berhasrat menjadi istri yang mendambakan keluarga bahagia. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.

1.Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat

Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.

Wahai hamba Allah....jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.

Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:"Aku mohon ampun kepada Allah..itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku).."Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:

-Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.

-Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum'ah.

-Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan"(QS. Al Hujurat: 11).

-Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda:"Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya"(HR. Muslim).

-Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.

-Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda:"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka"(HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).

-Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.

-Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).

-Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.


2.Berupaya mengenal dan memahami suami

Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa -apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khalik (Allah 'Azza Wajalla).


3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.

Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda:"Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya"(HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).

Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda:"Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali"(HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).

Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).


4.Bersikap qanaah (merasa cukup)

Kami meninginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.

Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu 'anhunna.Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu??? Ia berkata pada suaminya:"Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka."


5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.

Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.


6.Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.

Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.


7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.

Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu 'anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama:" Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menaggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran".(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).


8.Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.

Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.


9.Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).

Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar'I seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.


10.Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.

Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya:"Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya"(HR. Bukhary dalam An-Nikah).


"Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya. Amin."

Dalam Sujud Terakhirku


Dalam sujud terakhirku Ya Allah...
kuteriakkan Asma-Mu sekeras-kerasnya
agar runtuh dinding kesombongan dalam hatiku

Dalam sujud terakhirku Ya Rabbi...
ku menangis sejadi-jadinya
biar kering mata ini
namun basah ladang hati yang gersang

Dalam sujud terakhirku Ya Rahman...
kulihat semua dosa yang membayangiku
kelam mencengkram jiwa yang lusuh

Dalam sujud terakhirku Ya Rahim...
biarkan aku patah dalam cahayaMu
biarkan kumusnahkan titik-titik kemunafikanku
agar ku kembali dalam pelukan hidayahMu

Dalam sujud terakhirku
biarkan aku hirup nafasku sekali lagi
hanya untuk menyebut namaMu dan kekasihMu tercinta

Tuhan Berkata

Banyak orang yg menganggap kehidupan ini hrs di menangkan untuk meraih kebahagiaan krn kehidupan adalah pertandingan.
Tapi sebenarnya kita akan jauh lebih bahagia jika mengalah dgn sebuah kebesaran hati untuk melihat orang lain bahagia,
Kita bisa menahan ego untuk menjadi pemenang, dan kitalah pemenang yg sesungguhnya.

Tuhan berkata kepadamu:
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat dan setiap orang yang mengetok baginya pintu dibukakan.
Jadi mintalah yang besar, carilah yang besar dan dapatkan yang besar. nyotowib@yahoo.com.denlara.x@facebook.com

Berserah Diri


Kalau kita merasa tidak pandai, semakin dekatlah dengan Tuhan, karena kita BUTUH BANTUAN.
Kalau kita merasa tidak bisa berdagang, semakin dekatlah dengan Tuhan, karena kita BUTUH BANTUAN.
Kalau kita merasa tidak punya keberanian melakukan sesuatu, semakin dekatlah dengan Tuhan, BERSERAH lah kepada yang MAHA BERANI itu.

Di saat kita tidak berdaya,
Itulah saat Tuhan mendemonstrasikan KEBERDAYAANNYA
mengatasi ketidakberdayaan kita.

Sukses Yang Terkucilkan

Kehidupan manusia dikelilingi oleh dinamika kehidupan yang beraneka ragam bentuknya. Hidup manusia senantiasa diselimuti oleh bermacam-macam pengaruh, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan “petunjuk”. Sedangkan pengaruh negatif berhubungan erat dengan “godaan”. Kedua jenis pengaruh ini tidak hanya menghinggapi satu atau dua orang tetapi ke semua orang.

Dalam sebuah hadis Nabi dikatakan bahwa kemiskinan itu dekat dengan kekufuran. Bunyi hadis tersebut nampaknya logis yaitu tatkala hidup seseorang berada dalam level miskin atau serba kekurangan maka ketahanan jiwanya akan rapuh dalam menghadapi cobaan hidup. Disini dibutuhkan sebuah prinsip yang kuat dengan menggigitkan gigi-gigi gerahamnya pada norma-norma agama. Dengan demikian maka prinsip tersebut akan mampu menangkis segala bentuk godaan.

Tentunya tidak sedikit juga manusia yang tetap tegar dan mampu berpegang pada prisip kebenaran. Mereka tidak rapuh walau diterjang badai. Mereka tidak gentar menghadapi cobaan hidup walaupun mereka dalam kondisi serba kekurangan. Mereka tetap menghiasi dunia dengan cahaya dzikir kepada Sang Pencipta. Mereka senantiasa meramaikan dunia dengan amalan-amalan ibadahnya kepada Sang Khalik. Bagi mereka kemiskinan hanya merupakan bagian dari liku kehidupan. Kemiskinan akan berubah menjadi kaya ketika hati manusia tidak mempermasalahkannya. Kemiskinan bisa berubah menjadi kesuksesan hidup. Semua ini tergantung kepada kemauan dan kemampuan manusia dalam merubahnya.

Amalan agama sering dijadikan tumpuan oleh kebanyakan orang untuk mencapai kesuksesan hidupnya. Amalan agama sering mereka gunakan sebagai andalan untuk mendapatkan tujuan hidup sukses. Mereka percaya bahwa kekuatan dari Tuhan adalah segala-galanya. Konsep sukses yang demikian yang akan mengantarkan hidup mereka bahagia.

Konsep sukses bahagia yang datang atas ridlo dari Tuhannya juga yang akan membimbing mereka menjadi orang yang idealis, memiliki prinsip hidup, dan rendah hati (tawadu’). Tidak heran apabila kita sering menjumpai orang-orang sukses tetapi mereka tetap menunjukkan sikap-sikap ramah, familier, rendah hati, bijaksana, dermawan, dan menyejukkan hati.

Tipe orang sukses sebagaimana yang disebutkan diatas mencerminkan bahwa apa yang telah diraihnya adalah merupakan pemberian dari Tuhan serta luasnya wawasan ilmu yang mereka miliki. Benar, mereka adalah orang-orang yang berilmu. Semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang maka akan semakin jauh mereka dari kesombongan. Orang yang sombong adalah orang yang sedikit ilmu.

Perjalanan hidup orang yang sukses tidak akan lepas dari berbagai cobaan dan godaan. Suatu saat Tuhan akan menguji kesuksesannya dengan godaan. Apabila mereka kuat mengatasi godaan-godaan yang dihadapinya maka mereka akan menjadi manusia yang sukses mulia. Tapi sebaliknya, apabila mereka rapuh pertahanan keimanannya maka konsekuensinya mereka akan menjadi orang sukses yang hina.

Orang yang sukses mulia akan semakin langgeng karena keberadaannya lebih banyak memberi manfaat bagi orang lain dan keluarganya. Kesuksesannya akan mudah dinikmati dan dilanjutkan oleh anak cucunya. Hal ini disinyalir oleh sabda Nabi yang berbunyi, “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang lebih bermanfaat bagi orang lain, sejelek-jelek manusia adalah yang keberadaannya didunia seperti tidak ada. (HR. Bukhori)”.

Manifestasi dari orang-orang yang sukses mulia adalah adanya support dan doa dari banyak orang agar mereka senantiasa eksis. Orang yang sukses mulia memperoleh apa yang diinginkannya tanpa merugikan pihak lain. Orang yang sukses mulia mencari apa yang diinginkannya melalui koridor agama yang tepat. Sebagai imbasnya mereka akan merasakan hidup nyaman, makan enak, dan tidur nyenyak, lantaran segala yang telah didapatkannya mendapat rekomendasi dari Tuhan. Manakala apa yang telah didapatkannya tadi yang berupa harta, rejeki, atau ilmu dinikmati oleh anak istri maka akan mengandung berkah dari Tuhan. Dan darah yang mengalir di dalam tubuh anak dan isterinya adalah darah yang penuh berkah. Hal ini sekaligus juga merupakan cerminan perjuangan dan bentuk kasih sayang yang sempurna kepada keluarga.

Di sisi lain, tidak bisa disangkal, betapa berat pilihan yang dihadapi oleh seseorang tatkala dia dihadapkan pada sebuah iming-iming yang begitu menggiurkan. Bisa dibayangkan betapa bergolaknya hati seseorang ketika idealisme yang dimiliki selama ini dirayu oleh gemerlapnya uang. Sulit dibayangkan seandainya saya dan Anda dihadapkan pada sebuah kesempatan yang begitu terbuka untuk mendapatkan tamsil (tambahan penghasilan) dengan cara mudah tapi tidak halal.

Antara keinginan untuk memanfaatkan situasi dengan bisikan kesucian hati akan bertempur dengan sengit. Apabila bisikan setan yang menang maka yang terjadi mereka akan tergelincir ke dalam jurang kenistaan. Makna hidup yang sesungguhnya akan sirna. Mereka akan jauh dari cahaya kehidupan yang dirahmati oleh Tuhan. Mereka akan terperangkap ke dalam keadaan yang sangat mengerikan.

Berkaitan dengan kondisi yang seperti tersebut di atas, Nabi Muhammad Saw telah memperingatkan kepada kita sebagai bentuk kecintaannya kepada kita, melalui sabdanya : “Ada dua dosa yang Allah Swt tidak akan menangguhkan azabnya di dunia, yaitu durhaka kepada kedua orang tua dan berbuat dzolim kepada sesama. (HR. Bukhori – Muslim).

Apabila kita cermati hadis diatas maka ada satu sisi yang begitu mengerikan yang perlu kita hindari yaitu bahwa apabila seseorang melakukan dua hal sebagaimana yang disebutkan diatas maka azab Allah akan dibayarkan tunai di dunia. Mengambil sesuatu yang bukan haknya adalah merupakan bentuk kedzoliman terhadap sesama. Sebagai konsukuensinya maka azab dari Allah segera ditimpakan kepadanya atau keluarganya. Musibah akan segera datang silih berganti, baik yang menimpa dirinya maupun anggota keluarganya.

Untuk mengantisipasi hal itu dibutuhkan sebuah ketahanan iman yang kokoh, sebuah kecerdasan spiritual yang sempurna, dan sebuah kesadaran jiwa yang luar biasa. Dukungan moral dari keluarga sangat diperlukan untuk memperkokoh benteng keimanan. Peran istri sangat besar dalam mengarahkan suami dalam menentukan pilihan. Istri yang baik akan cenderung mengarahkan suami ke hal-hal yang baik. Istri yang baik akan berperan penting dalam penegakan keluarga dan bahkan kondisi negara yang baik. Almar’atu ‘imadul bilad, idza sholuhat sholatul bilad (Wanita adalah pilar negara, apabila wanitanya baik maka baiklah negara, apabila wanitanya jelek maka akan jelek pula suatu negara).

Kondisi di lapangan memang tidak sesederhana teori saja. Siapapun akan merasa berat ketika harus berhadapan dengan situasi yang penuh dengan pilihan. Terlebih jika kebobrokan itu sudah berada dalam sebuah sistem. Seandainya tidak ikut ambil bagian dalam memanfaatkan kesempatan yang ada maka akan dikucilkan. Sebaliknya bila turut serta dalam lingkaran setan maka hukuman dari Allah segera menimpanya langsung di dunia.

Langkah terbaik yang perlu diambil ketika seseorang berada dalam lingkaran setan adalah menanamkan sebuah prinsip yang kuat pada dirinya. Sebuah prinsip yang bijaksana dalam menentukan pilihan, lebih baik dikucilkan oleh manusia daripada dikucilkan oleh Tuhan. Orang baik akan dikucilkan oleh sistem yang jelek. Orang jelek akan dikucilkan oleh sistem yang baik. Itulah dinamika kehidupan. Sebagai manusia yang penting adalah bagaimana berbuat baik kepada sesama manusia dan kepada Tuhannya. Semoga Tuhan selalu menunjukkan jalan yang terbaik kepada kita. Amin.

Jika Aku Harus


Jika aku harus berenang di laut untuk mendapatkan apa yang aku inginkan,
aku akan belajar bagaimana berenang, dan aku akan mengarungi lautan itu.

Jika aku harus mendaki gunung tertinggi untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, aku akan belajar cara memanjat, dan aku akan memanjat gunung itu.

Jika aku harus menyelam samudra terdalam untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, maka aku akan belajar bagaimana cara menyelam, dan aku akan menyelami samudra itu.


Jika aku kecewa karena hal-hal yang tidak tampak seperti yang aku inginkan,
maka aku akan belajar bagaimana menerimanya, dan aku akan mencoba untuk menerimanya.

Setidaknya sekarang aku telah mengalami bagaimana berenang, mendaki dan menyelam dan juga bagaimana untuk menerima segala sesuatu yang berasal dari usahaku..

Kemudian, aku akan mencoba kembali untuk melakukan lebih baik. Demi apa yang aku inginkan…
Aku akan datang.. dan mencapai semua itu.. Semoga saja keinginan ini adalah baik… dan untuk kebaikan

Sabtu, 07 Mei 2011

Derita Malam


Cahaya malam semua orang sangat
terlena dengan keheningan malam
yang ada haya ketakutan malam
namun bagiku malam adalah suatu
keindahan yang dimana orang sedang
melakukan/melepaskan keletihan tertidur pulas
setelah melakukan aktifitas keseharianya

Malam bersimbah sembilu
yang tiada henti mendera dan mencerca
dalam keheningannya...
hanya ketenangan dan kesepian yang ada
Tak kuasa malam menahan derita
dari kerinduannya...
hanya sepi yang ada
tak ada lagi yang menghiburnya
tak ada lagi pelipur lara
hanya kesetiaan yang membuatnya tegar
menjaga jiwa-jiwa terlelap dalam pelukannya
sampai usai lantunan lagu malam
yang mengiringi sunyinya malam

Footer Right